Orang-Orang Spanyol
“Pernah pacaran dengan orang Spanyol?” tanyaku. Didit tersenyum, mengangguk- mengiyakan. Dia lahir di Jakarta, besar di Spanyol. Ayahnya, staf KBRI yang resign lalu menetap di Spanyol. Aku tertarik kisahnya tentang hubungan dua manusia beda benua. Tapi dia serius menyetir. Di sana, menyetir urusan serius. Jangan pakai HP saat nyetir, urusannya panjang.
Di Madrid, di sudut gedung Biblioteca Nacional, kulihat perempuan kulit putih tinggi sekitar 165 meter. Dia mancung, langsing, berambut coklat tua. Perempuan berkemeja dan berok hitam itu, jelas layak jadi gadis sampul majalah wanita. Dia menunggu seseorang. Tak lama, sang pria mendekat. Dia hitam, tampak dari satu negara di Afrika. Sang pria mencondongkan tubuh, memeluk, mencium bibir, satu telapak tangan menyentuh punggung, telapak lainnya menangkup lalu meremas pantat. Aiiiiiihhh….
Saat menulis feature bertajuk “Perjalanan Waktu The Aljaferia”, Senin (22/9), pikiranku melayang kembali ke jazirah Iberia, negara Spanyol yang kukunjungi pertengahan tahun ini. Tau gak? Tiada perasaan inferior menghinggapiku saat itu. Mengapa? Mungkin, salah satu penyebabnya, postur tubuh orang Spanyol yang tidak terlalu tinggi. Tidak terlalu tinggi, untuk orang Mongoloid sepertiku.
Umumnya, orang Eropa lebih tinggi dari orang Asia. Dalam perjalanan dari Heathrow Airport (London) menuju Baragas Airport (Madrid), pramugara dan pramugari British Airways juga lebih tinggi dari ku. Seperti raksasa-raksasi, dalam kisah pewayangan. Tapi orang Spanyol, kata orang Betawi, sepantaran dengan kita, sama pendeknya.
“According to one survey, Spaniards are among the shortest and slimmest people too,” demikian ditulis dalam The lonely planet Spain edisi 2007. Pembalap F1, Fernando Alonso juga tak terlalu tinggi. The Gladiator, adalah Spaniards too. Dia pun tak terlalu tinggi.
Mungkinkah, postur orang Spanyol yang tak terlalu tinggi, selain mengenyahkan inferioritas diri ku juga mempermulus hubungan cinta antarbenua? Aku sedang tak ingin berargumentasi, berkata-kata....
Aku memilih menunjukkan foto jepretanku. Orang-orang Spanyol. Nikmati!!
foto: Haryo Damardono (dilindungi hak cipta)
caption: 1. pengamen di Madrid (pengamen aja ganteng ya), 2. cewek Toledo (75 km dari Madrid), 3. pastor di Madrid (80 % orang Spanyol ngaku-nya Katolik), 4. cewek2 Madrid, 5. tukang jual Lotre (SDSB kalo di sini:), 6. a lady nunggu bus di halte, 7. pacaran ih, 8. modissss deh
6 comments:
Keren baju terusan cewek2nya...harusnya bawain dong..:)
aku mana mampu membelikan.. belinya di butik2:)
btw,cewek2 spanyol pun kulitnya jg tdk terlalu putih2 agak kemerah2an seperti lazimnya ras caucasoid,tapi putihnya mulus gitu loh!kaya putihnya orang asia.hhhhhmmmm..delicious.
Lama ga mampir bang, banyak juga kisah hidupmu yg terlewat ya...kapan dinas di pontianak lagi?hehe
waakks, kalo menurutku yang modis pastornya :)
kpn punya pacar orang sana..???
*ngayal*
Post a Comment