Thursday, March 09, 2006

"MENIKMATI" STRAWBERRY WILD, DI MANAKAH CINTA...?

PEOPLE killin 'people dyin'/ Children hurt and you hear them cryin'/... Father, Father, Father helps us/ Send us some guidance from above/ Where is the love... di manakah cinta?

DEMIKIAN lantunan ratusan lelaki-perempuan yang tumpah-ruah di Music Room Hotel Quality, Solo, dalam gelar Ladies Domination Part III. Pagelaran sebulan sekali ini memasuki minggu ketiga, dan patut diacungi jempol dari sisi kuantitas pengunjung di tengah makin sepinya hiburan malam di Kota Solo.

Tujuh personel Flavour Band, yang dikomandani vokalis Thomas, langsung menghangatkan suasana dengan lagu R&B dan Top 40, yang memang diset berfrekuensi sama dengan selera musik generasi muda di kota besar mana pun. Thomas, Ratih, dan Jacklin sebagai vokalis, bassist Ari, gitaris Sendy, drummer Bayu, dan Dhikri malam itu menjadi dewa bagi seluruh penduduk Musro.

Raise your finger, knock your head, and jump! Apa pun perintah Thomas, serta merta diikuti ratusan pengunjung. Sederetan syair, gebukan perkusi, atau petikan gitar adalah sumber energi baru bagi mereka. Pasangan yang menyembunyikan diri di sudut Musro pun tak kuasa menahan anggukan kepala, hentakan kaki, atau sekadar memainkan jari pada pegangan kursi. Sembari menandak, meloncat, dan menghentakkan kaki, tiada lagi lirik lagu yang meresap pada diri mereka.

"People killin 'people dyin'/ Children hurt and you hear them crying," lantun mereka. Akankah suara anak yang menangis dan memori manusia yang terbunuh, entah oleh peperangan atau kelaparan, terproyeksi ke retina lantas terdistribusi ke otak mereka?

"Father, Father, Father helps us...," rintih mereka, mungkin tanpa disadari bahwa "Father" dalam syair ini dimaksudkan musisi Black Eyed Peas sebagai Bapa di Surga, Yang Maha Kuasa. Bukan ayah duniawi Musro Lovers, yang berusia belasan tahun, yang membayari premium mobil atau pulsa telepon genggam mereka.

"Send us some guidance from above/ Where is the love...," pastinya lirik yang meminta petunjuk dari Allah takkan teresapi. Sebab, saat lirik Where is the love diteriakkan beramai-ramai seluruh Musro, inilah saat rokok dicabut dari sela bibir, kedua tangan diangkat tinggi-tinggi ke udara, gelas bir diletakkan, dan sekali lagi Where is the love dibumbungkan ke atmosfer Musro.

Malam itu, perempuan muda berpakaian merah, baik pada atasan maupun bawahan berseliweran. Makin merah, makin sensual, dengan potongan pakaian yang makin minim semakin diperhatikan orang. Dengan berpakaian merah, sesuai tema Strawberry Wild, perempuan yang merupakan empunya Ladies Domination, terbebas dari cover charge Rp 40.000 setiap orang, belum termasuk biaya minuman.

"Mungkin mereka layak menikmati hiburan semacam ini seusai membanting tulang sehari penuh. Atau sekadar melepas tekanan kehidupan yang menghimpit," kata Thomas, berusaha bijak. Dia pun mengatakan sesungguhnya tidak terlalu menikmati kehidupan hingar-bingar itu. (RYO)

No comments: