Friday, March 10, 2006

SAAT FAJAR MEREKAH DI KEDUNG OMBO

NYASAR di Kedung Ombo? Itu biasa..... Kurangnya papan petunjuk ke lokasi wisata ini memang merupakan kritik terhadap pemerintah setempat.

Jika Anda bertanya kepada penduduk lokal, Anda akan dijawab, "Mau ke Kedung Ombo, Mas? Panjenengan sampai di Banyudono belok ke utara, Desa Sambi ke utara lagi, Simo belok ke timur, lalu ke utara, ke barat sedikit, terus utara lagi. Nah, sampai di Klego, bablas ke timur, lalu ke utara di kawasan Munggur, maka sampailah di Kemusu, tepian Kedung Ombo, dari arah selatan."

Persoalannya, mana timur, mana utara, mana selatan, mana barat! Bolehlah Anda melihat matahari untuk menentukan arah, namun bila di kawasan Candi Cetho, Karanganyar, persoalan jadi rumit, sebab dalam semenit saja mungkin lebih banyak kabut-nya dari terik mentari. Persoalan lain, tak semua desa secara fisik berbentuk desa, di samping banyaknya perpotongan jalan di sana. Mau belok ke timur, di mana?

Ini tak seharusnya jadi kritik kalau pemerintah setempat melakukan otokritik karena menyangkut potensi pelancong yang dapat digaet. Ini berarti pula peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), selain pendapatan bagi warga setempat. Demikianlah, untuk mencapai Waduk Kedung Ombo membutuhkan perjuangan tersendiri. Padahal, potensi waduk seluas 4.600 hektar pada elevasi air normal, yang menggenangi sebagian tiga kabupaten, yakni Boyolali, Grobogan, dan Sragen, masih belum terjamah, masih perawan.

Keelokan alam Kedung Ombo dapat disaksikan dengan sederhana bila melintas di jembatan Klewor sepanjang 240 meter di kawasan Kemusu yang menghubungkan Desa Kemusu dengan Desa Genengsari di Kabupaten Boyolali. Bila Anda menyambangi kawasan ini pagi hari, berrhentilah sejenak di jembatan ini, maka kabut yang masih menggantung-melayang rendah di permukaan danau yang kadang tak beriak bak cermin, akan ditingkahi fajar yang merekah perlahan di ufuk timur.

Berbeda dengan Rawa Pening di Kabupaten Semarang, permukaan waduk ini benar-benar bersih, tanpa "pulau-pulau" eceng gondok. Pemandangan luar biasa terhampar, terlebih bila di sana-sini terlihat perahu nelayan hilir mudik menebar jala mereka. Di kejauhan juga terdapat keramba-keramba ikan air tawar yang berserakan di permukaan Kedung Ombo.

Di sisi lain, menyelami keelokan alam Kedung Ombo, kiranya akan disempurnakan pula dengan keberadaan tukang ikan bakar, sebagaimana kerap dijumpai di Desa Boyolayar, Sumberlawang, Sragen. Cukup membayar Rp 20.000, kenyanglah Anda! Namun, ada satu cara tepat "menemani" pengalaman "spiritual" menyaksikan keindahan Kedung Ombo secara fenomenal, yakni wisata tutur!

Trik terbaik untuk memulai wisata ini adalah sapalah penduduk setempat sembari menunjuk tonggak-tonggak pohon yang muncul di permukaan air di tepi waduk. Siapa tahu Anda dibawa keliling desa, menyusuri tepi waduk sembari menceritakan ihwal air yang perlahan menenggelamkan ratusan desa, lahan petani, dan hutan rakyat.

Bila beruntung, mereka akan menawari Anda segelas teh pahit hangat sembari duduk di beranda belakang rumah yang dibangun pemerintah sebagai kompensasi penenggelaman desa mereka. Lantas, mereka akan bercerita apa saja, sembari menunjuk ke tengah waduk dan memandang getir ke bekas makam yang timbul akibat elevasi air waduk yang mulai surut.

Kini, wisata Kedung Ombo mulai digarap serius terutama oleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Bila ada waktu, jambangilah Desa Boyolayar, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Di tepian danau "atas prakarsa Bupati Sragen H Untung Wiyono" dibangun hotel berbintang di atas lahan empat hektar di sebuah tanjung Boyolayar. Pemandangan eksotis, olahraga air, dan rerimbunan hutan milik Perhutani menjadi daya tawar wisata Kedung Ombo.

Di kawasan ini pula, beberapa waktu lalu, akan dibangun sirkuit balap mobil, motocross, pacuan kuda, dan taman safari. Saat ini, tiba waktunya menyulap Waduk Kedung Ombo dari bencana menjadi berkah, terutama bagi penduduk Kedung Ombo yang sekian lama tersisihkan oleh proyek yang ada di sekitar permukiman mereka. (haryo damardono)

1 comment:

Unknown said...

Mas makasih dah mo main ke KemusU...